Pertamina Gandeng Bengkel Resmi Tangani Motor Brebet di Bontang, Layanan Gratis Segera Hadir

Bontang, Kalimantan Timur — PT Pertamina Patra Niaga resmi menggandeng dua bengkel resmi, AHASS dan Auto 2000 Bontang, guna menangani keluhan masyarakat terkait motor brebet usai mengisi BBM di SPBU Pertamina. Kolaborasi ini dilakukan sebagai respons atas lonjakan aduan konsumen di Kalimantan Timur dalam beberapa minggu terakhir.

Sales Branch Pertamina Kaltim Wilayah Bontang, Kutim, dan Berau, Azri Ramadhan Tambunan, menyebut bahwa pihaknya sedang merampungkan kerja sama dengan kedua bengkel tersebut. Masyarakat nantinya akan mendapatkan layanan perbaikan motor secara gratis, dengan syarat dan ketentuan yang akan diumumkan secara resmi.

“Ini kami sedang rampungkan kerja sama dan juknisnya. Kalau sudah selesai akan langsung dirilis,” ujar Azri pada Rabu (16/04/2025).

Investigasi Penyebab Motor Brebet Masih Berlangsung

Meski layanan bengkel akan segera diluncurkan, Pertamina mengaku masih menyelidiki penyebab pasti dari fenomena motor brebet. Dugaan sementara mengarah pada kualitas BBM, namun belum ada hasil investigasi final yang diumumkan ke publik.

Pertamina juga belum membuka secara detail berapa anggaran yang disiapkan untuk program ini. Meski demikian, mereka menegaskan bahwa program tersebut akan diluncurkan secepat mungkin.

Bengkel Gratis Akan Tersedia di 10 Wilayah Kaltim

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar sebelumnya, Pertamina menyampaikan bahwa mereka berencana menyediakan layanan bengkel gratis di 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur. Layanan ini berada dalam skema kontrak payung bersama seluruh Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM).

Langkah ini bertujuan untuk membantu pengguna kendaraan bermotor yang mengalami masalah akibat penggunaan BBM dari SPBU resmi Pertamina, asalkan sesuai dengan spesifikasi kendaraan mereka.

Pemprov Kaltim Dukung Kehadiran SPBU Swasta

Menanggapi kekhawatiran masyarakat, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menyatakan bahwa pemerintah daerah terbuka terhadap investasi SPBU swasta seperti Shell atau Vivo. Kehadiran SPBU non-Pertamina dinilai mampu memberikan pilihan alternatif bagi masyarakat, serta mengurai antrean panjang di SPBU konvensional.

“Yang penting legalitas, keamanan, dan standar pelayanannya terpenuhi. Kami terbuka terhadap investor energi,” jelas Rudy.

Akademisi Minta Audit Menyeluruh Distribusi BBM

Sementara itu, pengamat ekonomi dari Universitas Mulawarman, Hairul Anwar, menyarankan agar dilakukan audit menyeluruh terhadap proses distribusi BBM. Menurutnya, masalah motor brebet bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari tangki penyimpanan SPBU, pengangkutan BBM, hingga batch produksi.

“Perlu ditelusuri rantai distribusi BBM. Jika ketahuan masalahnya, barulah bisa diperbaiki sistemnya,” tegas Hairul.

Dengan langkah cepat yang diambil Pertamina dan keterbukaan pemerintah terhadap SPBU swasta, diharapkan persoalan motor brebet di Kalimantan Timur bisa segera tertangani. Masyarakat diimbau menunggu informasi resmi terkait kualifikasi layanan bengkel gratis dan terus melaporkan jika mengalami gejala serupa usai pengisian BBM.

Sumber: kaltim.suara.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *